Senin, 15 Maret 2010

Kepemimpinan Baru NU Sumedang Menuju Organisasi yang kuat dan mandiri

Nahdlatul Ulama didirikan pada 16 Rajab 1344H/31 Januari 1926 dengan tujuan untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan ahlussunah wal jamaah dan menganut salah satu madzhab yang empat yakni Imam Abu Hanifah,Imam Malik,Imam Syafiii dan Imam Ahmad bin Hambal ;serta mempersatukan langkah para ulama dan pengikut pengikutnya dalam melakukan kegiatan kegiatannya yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat dan martabat manusia. Organisasi ini didirikan oleh para ulama kharismatik yakni Hadratussyekh Hasyim Asy'ari,KH Wahab Hasbulah,KH Bisri sansuri dan banyak ulama lainnya.

Nahdlatul Ulama sejak semula meyakini bahwa persatuan dan kesatuan para ulama dan pengikutnya akan melahirkan gerakan dibidang pendidikan,dakwah,social dan ekonomi yang itu semua berkaitan erat untuk merubah masyarakat yang terbelakang,bodoh dan miskin menjadi masyarakat yang maju,sejahtera dan berakhlak mulia. Pilihan kegiatan Nahdlatul ulama tersebut sekaligus menumbuh kembangkan sikap partisipatif dan akan membawa masyarakat kepada kehidupan yang maslahat. Namun pada perkembangannya NU telah melakukan berbagai lompatan dari organisasi masyarakat menjadi organisasi politik pada tahun 1955 dan kembali lagi menjadi organisasi masyarakat setelah muktamar ke 27 pada tahun 1984 di Situbondo di kenal dengan Khitah NU. Khittah 1926 telah melahirkan sebuah gerakan masyarakat yang berdampak positif bagi kemajuan NU. Kembali kepada sosial keagamaan, pentingnya peran ulama sebagai perekat persatuan umat, Ahlussunah waljamaah sebagai asas perjuangan.

Perkembangan NU tingkat nasional tentu berimbas pada kepengurusan NU di bawah, dikabupaten sumedang NU mengalami pasang surut kepemimpinan dan zaman yang berbeda.
Dengan kepemimpinan baru NU sumedang yang memadukan semangat orang tua dan pekerja keras anak muda akan mewujudkan kepemimpinan ideal bagi perkembangan organisasi. Banyak hal yang harus dilakukan guna mewujudkan cita cita para ulama pendiri NU dan pengikutnya, sehingga diperlukan kesolidan pengurus. Tantangan dan persoalan ke depan semakin berat, sehingga diperlukan terobosan program yang mampu menyentuh kebutuhan nahdliyin dan umat pada umumnya.

Tanggung jawab pengelolaan NU bukan oleh ketua dan sekertaris saja, akan tetapi oleh semua orang yang sudah masuk dalam struktur kepengurusan periode 2009 2014 sesuai Surat Keputusan PBNU.

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online